Kolomayan
– Pada hari kemerdekaan pasti banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
memeriahkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Mulai dari kegiatan yang
diadakan oleh pihak sekolah maupun di umum atau didesa.
Kegiatan
yang diadakan oleh pihak sekolah biasanya ada beberapa lomba seperti, olahraga,
baris atau biasa dikenal gerak jalan, dan sebagainya. Sama halnya juga didesa
atau umum banyak juga kegiatan untuk memeriahkan hari Kemerdekaan Republik
Indonesia setiap tahunnya seperti, lomba panjat pinang dari baris umum.
Dalam
lomba baris umum yang diadakan didesa ini pasti membutuhkan waktu untuk
berlatih. Tujuannya adalah untuk melatih kekompakan bagi setiap kelompok atau
group agar terlihat bagus dan menarik. Namun kegiatan ini malah berujung pada
kematian. Begini kasusnya !!!!
Pada
suatu malam, ada sekelompok anak muda yang berlatih baris untuk acara atau
kegiatan baeris umum. Tak lama kemudian ada sebuah motor yang menyerempet salah
satu dari mereka sebut saja SI JONES sampai terjatuh. Lalu orang yang
mengendarai motor tersebut sebut saja SI APES berhenti dan mencoba untuk
memastikan apakah SI JONES ini baik-baik saja atau tidak. Namun tak disangka SI
APES ini yang niatnya ingin membantu malah dia dikeroyok sampai dia meninggal
dunia ditempat. Ketika itu juga teman-temannya yang lainnya pergi lari.
Keesokan
harinya warga kolomayan dikejutkan dengan hal tersebut, lalu warga menannyakan
hal tersebut kepada anak-anak yang latihan tadi malam. Ternyata sebagian dari mereka
sedang tidak sadar dalam pengaruh minuman keras. Lalu warga mengantar SI APES
tersebut ke RS terdekat dan menghubungi keluarga korban.
Tidak
terima dengan hal tersebut pihak keluarga SI APES melaporkan kejadian tersebut
ke polisi. Polisi langsung mencari informasi yang lebih jelas, ternyata yang
mengeroyok SI APES ada dua orang saja sebab yang lainnya lari karena takut
terkena masalah. Dan SI A dan SI B ini melarikan diri entah kemana dan akhirnya
menjadi buronan.
Karena
warga dari pihak SI APES tidak terima dengan kejadian itu, mereka
berbondong-bondong datang ke desa kolomayan untuk mencari SI A dan SI B
tersebut. Mereka melakukan aksi tersebut setiap habis magrib sampai larut
malam. Sejak saat itu pula warga kolomayan tidak ada yang berani keluar pada
malam hari karena takut menjadi sasaran amukan warga SI APES.
Namun
selang beberapa minggu SI A dan SI B ditemukan, dan mereka langsung ditahan di
Polsek setempat untuk menanggung semua perbuatannya tersebut. Sejak ada
kejadian itu tidak boleh diadakan lagi baris umum di Kecamatan Wonodadi demi
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut kasus di
Desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kab Blitar tersebut apabila dihubungkan dengan teori solidaritas
yang dikemukakan oleh Emile Durkheim yaitu termasuk ke teori solidaritas mekanik.
Dalam teori solidaritas mekanik, terdapat ciri-ciri hukum yang
pertama yakni Paguyuban dapat kita lihat dari komunikasi masyarakat yang
satu dengan masyarakat yang lain sangat kuat. Kemudian ciri yang kedua yakni Represif dan homogen yang
sangat kuat pula, hal ini bisa dilihat dari sikap warga dari pihak korban yang
langsung berbondong-bondong dan bersama-sama datang ke Desa Kolomayan untuk mencari Tersangka selama beberapa hari.
Lalu tingkat kesadaran atau solidaritas yang
tinggi terhadap sesama masyarakat dan sikap individualisme yang
rendah. yakni tercermin dari masyarakat yang
datang langsung untuk mencari tersangka dan mengadili tersangka sendiri karena mereka tidak terima terhadap tindakan tersangka
yang membuat korban sampai meninggal.